Ruangan yang begitu luas "aula pondok pesantren sabiluna" kembali menjadi lautan manusia yang terlanjur terlahir sebagai makhluk daerah. Dengan semangat yang menggelora beberapa peserta begitu antusias dan tidak sabar lagi menanti sidang pleno 1 yang akan segera dimulai. Dimana tidak lain pembahasan yang dibawa pada sidang ini adalah laporan pertanggungjawaban (LPJ) kepengurusan IMPP-Jakarta periode 2015/2016, pandangan umum, pengesahan, dan pendomisioneran.
Ekspresi presidium sidang 1, 2, dan 3 sebelum sidang dimulai |
Sidang pleno 1 sendiri dikawal langsung oleh presidium sidang 1 Gigih A. Ibnurhus, dengan gaya memimpin yang tegas dan sesekali senyum manisnya ia tebarkan adalah salah satu senjata terampuh baginya dalam memimpin sidang tersebut. Tak khayal memang jika persidangan dapat berjalan dengan kondusif pun juga lancar.
Sementara itu terlihat dari sudut ruangan telah terdapat kawan-kawan dari perwakilan Divisi Kaderisaasi yang tengah menyiapkan diri untuk segera mempresentasikan laporan pertanggungjawabanya. Menjadi salah satu divisi yang bertugas sebagai motor organisaasi tentu tidaklah mudah dalam perjalananya, terdapat begitu banyak tekanan dan rintangan tentunya.
Hal ini terpancar pada raut wajah yang dibawa para punggawanya yang telah terbiasa menghadapi persoalan-persoalan luar biasa, dan begitu teramat jelas jika mereka telah siap untuk dikritik pun dimintai pertanggungjawaban,
Presentasi dari perwakilan divisi kaderisasi |
Memang sangatlah wajar jika dalam agenda seperti ini sering kali dianggap sensitive, bak medan perang; dimana argument dijadikan sebagai senjata yang mematikan. Melawan pada argumenya bukan pada fisiknya.
Setelah pemaparan dan sesi tanya jawab dikira cukup mampu diselesaikan, kembali dilanjutkan dengan laporan pertanggungjawaban dari Divisi Seniora (Seni dan Olahraga). Namun kala itu waktu telah menunjukan 16.15 WIB, maka sidang pun kembali diskorsing selama 15 menit untuk
melaksanakan kewajiban shalat ashar.
0 komentar:
Post a Comment