Total Pageviews

Breaking News
Loading...
14/12/2016

Reportase Mubes 1

00:33
11/12/2016 Pondok pesantren sabiluna, komplek pertamina, Pondok Kranji-Ciputat timur menjadi saksi akan sejarah baru yang telah dicatat oleh organisasi primordial yang biasa disebut dengan IMPP-J atau Ikatan Mahasiswa Pelajar Pemalang-Jakarta.



Pembukaan Mubes (musyawarah besar) IMPP-Jakarta
Pagi itu sekitar pukul 09.00 WIB agenda MUBES (musyawarah besar) IMPP-Jakarta resmi dibuka dan digelar. Peserta yang berhamburan terlihat begitu antusias menghadiri kegiatan ini, dimana secercah pintu harapan yang mereka bawa pada raut wajahnya tidak mampu lagi untuk disembunyikan; berseri pun begitu sumringah.


Sambutan Ketua Umum 2015/2016
Acara pembukaan Mubes sukses dibuka tidak lain atas peranan penting dari saudara Hadi Asrori dan Chusnul Khotimah sebagai MC (master ceremony). Kegiatan yang dimulai dengan pembacaan kalam illahi (Lisdiana Putri) adalah sebagai cerminan kita  dalam mensyukuri atas segala nikmat dan karunia yang telah diberikan tidak ada habisnya oleh Allah SWT.


Kemudian acara dilanjut dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars IMPP-Jakarta oleh Nila Selvi Adi, serta dilengkapi dengan sambutan dari ketua pelaksana (Triyo Aji Prasetyo) dan sambutan dari ketua umum 2015/2016 (Khairul Umam), aetelahnya diakhiri dengan penutupan dan pembacaan doa oleh saudara (Sinatriya A. Jabar).



Selesai acara pembukaan seluruh peserta yang hadir digiring untuk menyambut persidangan yang pertama yaitu sidang pendahuluan yang mencakup : pembahasan acara mubes, tata tertib mubes, dan pemilihan presidium sidang. Sidang pendahuluan sendiri dipimpin oleh OC kepanitiaan dan divisi acara mubes adalah : Triyo Aji Prasetiyo (Pimpinan sidang 1), Sinatriya A. Jabar (pimpinan sidang 2), dan Hadi Asrori (pimpinan sidang 3).

 
Terdapat perang argumen serta kegaduhan yang terjadi kala sidang menuju pada poin pemilihan presidium sidang, dimana Gigih A. Ibnurhus dan Ismiyatul Arifiah memberatkan dirinya untuk ditunjuk sebagai presidium sidang. Mereka menduga pemilihan ini telah terjadi konspirasi agar dirinya untuk dipilih sebagai penuntun sidang-sidang selanjutnya serta menganggap pemilihan ini tidaklah sah baginya.


Sementara itu dikubu yang merasa terpojokan atas pernyataan ini kemudian mencoba meminta kebijakan dari seorang pimpinan sidang untuk semua peserta dapat legowo dan menghargai atas musyawarah yang ada.


“Saya merasa terpojokan pimpinan sidang! Semua yang disini menunjuk atau memilih presidium sidang atas dasar hati nurani mereka sendiri, tidak terapat suatu persekongkolan daintara kita dan lebih penting adalah memilih pun melihat dari kapasitas perorangan. Bukankah ini suatu hal yang mencederai berbagai perasaan perorangan? yang telah mengeluarkan haknya untuk menentukan dan memilih.” Ujar Chusnul Khotimah salah satu anggota divisi acara di kepanitiaan.


Namun tidak lama lagi anggapan tersebut disanggah oleh peserta yang terpilih sebagai presidium sidang tadi, sebut saja Miya (begitu sapaanya).


“Tidak wahai yang terhormat pimpinan sidang! Hal ini telah direkayasa dan saya merasa dirugikan akan penyimpangan ini. Dimana seharusnya demokrasi dapat berjalan dengan seadil-adilnya namun harus terciprat akal-akal kotor didalamnya. Mohon kebijakanya wahai pimpinan sidang yang terhormat.”


Suasana gaduh, sesekali pimpinan sidang terlihat mengetuk-ngetuk palu sidangnya. Terlihat begitu tegang raut wajahnya. Namun dengan kebijakan dan kearifan seorang pimpinan sidang pun akhirnya berhasil menetralisir keadaan yang cukup menguras emosi ini. Dengan cara menegoisasi serta melihat kepentingan bersama maka diberikanya sebuah pengertian kepada kedua belah pihak agar sama-sama menjaga utuh keharmonisan dan kemajemukan yang ada. Untuk mengikuti alur sidang dengan hati dan mengetahui pula jika acara mubes masihlah belum apa, terapat sidang-sidang yang teramat penting nantinya.


Penetralan suasana gaduh oleh pimpinan sidang
Maka tidak lama sekitar 1 jam lebih mencoba untuk menetralkan, akhirnya Gigih dan Miya pun menerima dengan lapang atas keputusan bersama ini. Dan sidang pendahuluan pun ditutup dengan diketuknya palu sidang dan bacaan hamdalah. Sementara itu, peserta mulai terlihat fokus kembali menengok draft mubes yang telah dibagikan oleh panitia kepada peserta sebelumnya.


0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer