Total Pageviews

Breaking News
Loading...
23/01/2015

Grombyang OS , Linux besutan pemuda-pemuda pemalang

12:20

GrombyangOS, Distro Lokal Besutan Anak-Anak Muda Indonesia. Distribusi  linux Indonesia atau lebih dikenal dengan distro lokal hadir meramaikan open source di Indonesia. Sistem operasi dengan basis ubuntu ini diperuntukkan bagi pengguna pemula dan dunia pendidikan. Dengan tampilan desktop yang memikat dan minim penggunaan resourches komputer ini tentu sangat cocok bagi pengguna kelas low end.

Tim litbang telah melakukan serangkaian uji coba pada iso GrombyangOS 1.04 edu dan bisa berjalan dengan lancar pada kelas pentium 4 dengan ram 512 MB. Beragam aplikasi yang dibutuhkan pengguna sudah ditanamkan dalam OS ini dengan lengkap, bahkan bisa memasang aplikasi yang diperuntukkan pada microsoft windows, dengan wine.

Menurut Sumitro Aji Prabowo (24), ketua Gros-Team, tim yang menggawangi lahirnya distro ini mengatakan bahwa saat ini GrombyangOS 1.04 edu telah diujicobakan di beberapa desa program "desa saiber" Relawan TIK Pemalang, beberapa lembaga pendidikan, dan lembaga pelatihan IT di Indonesia. Hingga saat ini, GrombyangOS 1.04 edu sudah diunduh lebih dari 200 pengguna di Indonesia, demikian dia menambahkan.

Nama Grombyang sendiri diambil dari nama kuliner khas Kabupaten Pemalang, makanan sejenis soto dengan kuah yang banyak dilengkapi dengan sate  daging kerbau. Makanan ini sangat disukai oleh seluruh kalangan sehingga diharapkan GrombyangOS menjadi sistem operasi yang user friendly bagi pengguna open source di Indonesia, demikian ditambahkan oleh Niko Tidar Lantang Perkasa (17) salah satu anggota tim dari Indonesia Backtrack Team (IBT).

Dengan mengambil logo perahu kertas, GrombyangOS 1.04 edu secara resmi akan diperkenalkan kepada masyarakat pada hari jadi Kabupaten Pemalang, 24 Januari 2015 besok. Perwakilan pengembang yang terdiri dari Relawan TIK Pemalang, Indonesia Backtrack Team (IBT). Linux Desktop Art (LDA), Asosiasi Open  Source Indonesia (AOSI) dan pribadi yang berkontribusi dalam pengembangan sistem operasi ini akan menggelar jumpa pers dengan mengundang perwakilan media online maupun cetak.

Pengambilan logo perahu kertas ini merupakan kelanjutan dari program yang dilakukan oleh forum grombyang dalam rangka lomba desain logo forum yang dimenangkan oleh Ets Session, yang kini menjadi anggota litbang Gros-Team dari LDA.

Gros-Team sendiri terdiri dari anggota lintas daerah, Iyan Squid dan Yogo Anumerta Sanjaya Lubis dari Aceh, Niko Tidar Lantang Perkasa, Mas Paruk, Imam Sholeh dari Jadebotabek, Dadang Setiawan dan Etc Session dari Jawa Barat, Sumitro Aji Prabowo, Danu, Diaz Aulia Fahmi, Jordan Andrean dari Jawa Tengah dan Kang Suro Dimerto dari Jogya, dan seluruh anggota RTIK Pemalang.

Kami, ingin menunjukkan kecintaan dan kontribusi nyata dibidang open source di Indonesia dalam wujud sistem operasi yang menjadi kebanggaan masyarakat Indonesia, demikian ungkap Dadang Setiawan.

0 komentar:

Post a Comment

 
Toggle Footer