Pertanyaan
yang mudah namun sulit dijawab . “ mampukah aku menjadi seorang penulis?”.
Pertanyaan ini selalu datang dalam lubuk hatiku, terkadang rasa pesimis itu
pasti ada. Namun ternyata bukan masalah kita bisa atau tidak, sesungguhnya yang
perlu di pertanyakan adalah “apakah kita
sungguh-sungguh ingin menjadi seorang
penulis?”. Seandainya kita sudah memiliki tekad yang kuat untuk menjadi seorang
penulis, baik menulis karya ilmiyah, fiksi, atau nonfiksi, pasti ada jalan. Hanya
saja kita tidak boleh malas dalam belajar menulis.
Dibawah ini
mungkin ada beberapa tips yang mungkin bisa kita coba, agar kita bisa menjadi
seorang penulis. Ada beberapa hal yang harus di perhatikan dalam melakukan
pembelajaran menulis agar ketrampilan, kualitas, dan produktivitas dalam
menulis ada peningkatan. [1]
1.
Sediakan waktu khusus untuk menulis
Waktu memang
terkadang menjadi kendala dalam menulis. Kesibukan setiap orang berbeda-beda,
mungkin kita harus menyediakan waktu minimal 1 jam setiap harinya.
2.
Disiplin dalam mengelola waktu
Setelah menyediakan
waktu minimal 1 jam setiap hari, kita juga harus disiplin dan konsisten dengan
tekad yang awal.
3.
Menghargai waktu dan tidak menunda-nunda pekerjaan
Jika kita telah
bisa menghargai waktu, bahwa waktu sedetik saja sangat berharga, setidaknya
kita menyia-nyiakan waktu yang ada dengan sesuatu yang sia-sia. Jika memang
telah ada hal yang perlu di kerjakan, di usahakan tidak menunda-nunda
pekerjaan.
4.
Kenali aktivitas harian
Aktivitas
sehari-hari perlu kita kenali, agar kita bisa memanage waktu dengan
sebaik-baiknya.
5.
Mengerti prioritas
Manusia terbiasa
melakukan hal yang tidak wajib di kerjakan terlebih dahulu , sedangkan yang
wajib di akhirkan. Atau yang penting dan mendesak tidak di kerjakan. Sedangkan
urutan amal yang terpenting di antara yang penting, terbagi menjadi beberapa
bagian yaitu di antaranya:
a.
Sangat penting dan mendesak
b.
Tidak penting dan mendesak
c.
Sangat penting dan tidak mendesak
d.
Tidak penting dan tidak mendesak.[2]
6.
Gunakan waktu perjalanan
Buat orang yang
menyukai traveling, dan waktu yang di milikinya di perjalanan, bisa menggunakan
waktu menulis di dalam perjalanan.
7.
Berani tegas untuk berkata “ tidak “ untuk kegiatan yang
bertentangan dengan pemanfaatan waktu secara baik.
8.
Tanamkan tekad kuat untuk menjadi penulis sukses
Pentingnya tekad
yang kuat adalah pondasi awal, sebagai penguat dan percayalah bahwa tidak ada
yang tidak mungkin.
Apabila Allah SWT berkehendak dan menghendakinya, dan
apabila Dia telah menetapkan sesuatu maka terjadilah ia. Di dalam Al-Quran
Allah telah
berfirman:
بَدِ
يْعُ السَّمَوَتِ وَالْاَرْضِ, وَاِدَا قَضَي اَمْرًا فًاِ نَّمَا يَقُوْلُ لَهُ
كُنْ فَيَكُوْ نَ
“Allah Pencipta langit dan bumi, dan bila Dia berkehendak sesuatu, maka Dia
hanya mengatakan kepadanya: "Jadilah! Maka jadilah ia."
Q.S Al Baqarah:117
9.
Tidak malas
Seberapapun pinter
seseorang dalam ketrampilan menulis, jika memiliki sifat malas maka, semua
keinginan untuk bisa menjadi penulis maka hanya angin yang lewat.
10.
Perbanyak membaca
Salah satu
sumbangan yang besar dari seorang penulis adalah banyaknya buku yang dibaca.
Dengan banyak membaca buku,maka pengetahuan serta tipe dan gaya bahasa yang di
gunakan dalam buku bacaan akan mempengaruhi penulisan kita.
11.
Sesuaikan dengan kemampuan
Perlu di pahami
oleh setiap orang, dan perlu memahami karakteristik buku yang kita baca, dan
memahami jenis tulisan yang kita sukai. jika kita senang novel ataupun cerpen
(fiksi) maka kita juga mencobanya, mungkin kita bisa belajar membuat cerpen
dengan menulis di diary. Jika kita lebih tertarik dengan nonfiksi ( opini,
jurnal ilmiyah, berita/ majalah/koran) maka ada beberapa hal yang harus di
perhatikan, yaitu:
a.
What
Apa yang terjadi (berita), apa pengertian, apa masalahnya,
b.
Who
Yang kedua adalah Siapa. Apabila dalam berita maka subjeknya juga
perlu di ketahui.
c.
When
Kapan terjadinya, kapan di laksanakannya dan lain-lain.
d.
Where
Dimana kejadiannya, dimana pelaksanaannya.
e.
Why
Alasan peristiwa atau kejadian terjadi.
f.
How
Disini di tempatkan pada urutan yang terakhir dimana, how ini
digunakan untuk sebagai bagaimana solusi, saran dll.
12.
Meniru gaya penulisan orang lain
Tidak ada salahnya
sebagai penulis pemula, mencoba atau meniru gaya penulisan dari orang
lain,meniru gaya bahasanya. Seperti ungkapan di bawah ini.
“ jangan pernah
ragu meniru penulis lain, setiap seniman yang tengah mengasah ketrampilan
membutuhkan model, pada akhirnya, anda akan menemukan gaya sendiri dan
meningglkan kulit penulis yang anda tiru”.[3]
13.
Kerja keras
Tidak ada sesuatu
yang instan, namun kita juga perlu kerja keras dalam melakukan pembelajaran
penulisan, serta jangan sampai kita berputus asa, apabila menghadapi kegagalan.
Seperti ungkapan mutiara yang sebagai berikut:
Tidak Berhasil Bukanlah Suatu Kegagalan
Aku belum mengalami kegagalan. Aku hanya
menemukan 10.000 cara yang tidak berhasil.I have not failed. I’ve just found
10,000 ways that won’t work.
Thomas Alfa Edison
[1] Rahmawan; 2009,Jonn; 2009
[2] Qardhawi; 2009
[3] William zingger
Created by : Anis Zuyanna, fb: anzoe ana, email:aniszuyanna@gmail.com
Mahasiswa UIN Jakarta, FITK, jurusan IPS/7
0 komentar:
Post a Comment